Kamis, 02 Februari 2012

antara SIAK- Jakarta

The Teacher’s Journey

20 jan- 26 jan 2012

Hidup kita adalah sebuah perjalanan
Yang merangkaikan cerita satu dengan lainnya
Selama nafas masih diraga... kita akan terus berjalan
Dan kan terhenti...saatnya tiba nanti....

 Tentang Perjalanan Siak - Jakarta
Awalnya saya fikir informasi perjalanan ke jakarta ini hanya ‘penghibur hati’, sebuah cita-cita yang entah kapan terwujud. Karena memberangkatkan seluruh guru bukanlah hal yang mudah dan murah. Namun ternyata Allah memberikan kuasanya dengan mengijinkan kepergian kami ke jakarta. Walau pernah tinggal di sana namun saya merasa bahwa kepergian ini ‘berbeda’ karena saya akan memegang amanah untuk meningkatkan wawasan sebagai guru. Untuk itu saya ingin perjalanan ini membawa makna yang luas. Awalnya saya ingin membawa si kecil yang berumur 1 tahun, namun mengingat padatnya agenda dan keinginan untuk menyerap informasi dan pengetahuan dari tempat-tempat yang dikunjungi agar lebih maksimal. Akhirnya si kecil tinggal di rumah dengan ayahnya. Sebagai istri meminta ijin dari suami adalah hal utama, keikhlasannya memegang sektor rumah tangga selama saya pergi, benar-benar membuat langkah saya lebih ringan. Beliau mendukung saya untuk bertanggung jawab terhadap peran saya yang lain sebagai guru dan karyawan. Saya sangat bersyukur, beliau paham bahwa kepergian saya ke jakarta adalah satu rangkaian tugas mulia sebagai pendidik.
Untuk itu saya harus bertanggung jawab penuh dengan perjalanan ini, harapan dan keinginan dari manajemen sekolah demi meningkatnya wawasan kami. Dan dukungan fasilitas dari yayasan adalah amanah yang harus saya pertanggungjawabkan pada Allah kelak. Serta keridloan suami sebagai pendukung utama telah membukakan awal langkah yang penuh berkah.
So, …..Bismillah kami mulai perjalanan ini……

 Senja di Bandara Syarif Qasim Pekanbaru
Menjelang sore hari Bus yang membawa rombongan kami dari siak tiba di Bandara Syarif Kasim Pekanbaru. Menyusul kemudian dua mobil rombongan dan Pak rasyid. Karena rombongan, maka untuk chek in diwakili oleh bapak-bapak. Kami harus sabar menunggu di depan pintu masuk. Kebersamaan mulai kami rasakan disini, bahwa kami akan melalui beberapa hari ke depan bersama. Walau gurat kelelahan terpancar di wajah teman-teman, tapi candaan terus menghiasi sehingga mengusir jenuh menunggu antrian chek in.
Bandara Syarif Kasim ini dahulu bernama Bandara Simpang Tiga, memiliki luas 321, 21 ha. Dalam rangka menyambut PON XVII pada 2012, bandara sedang diperlaus hingga bisa menampung pesawat yang lebih besar dan akan menjadi home base bagi Skuadron Udara 12 TNI AU. Inilah wajah baru bandara Syarif Kasim II nantinya :







Setelah administrasi chek in selesai Pak Luqman, Pak Ghozali, dan Pak Mukhtar membagikan label group untuk di pasang di travel bag kami. Kami mulai memasuki bandara, tak lupa barang-barang masuk ke mesin pemeriksaan, kemudian bapak-bapak dengan sigap mengantrikan bagasi kami. Ibu-ibu langsung naik ke lantai 2 ruang tunggu bandara, setelah melalui pemeriksaan ulang untuk boarding. Pesawat kami mengalami tunda 30 menit karena hujan. Namun alhamdulillah akhirnya pada jam 17.30 kami ’terbang’ ke jakarta.

 Membelah ANGKASA dengan BATAVIA Air
Suasana ceria terasa di pesawat, kegembiraan para guru yang merasakan pengalaman terbang pertama kali dan kerinduan kami akan kampung jakarta. Sabuk pengaman mulai dikenakan, pramugara pun memberikan simulasi penggunaan pelampung, serta pintu darurat jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Hal ini mengingatkan saya bahwa dimanapun maut bisa menjemput, dimanapun dan kapanpun hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang. Lirih kami lantunkan dzikir al ma’sturat di angkasa, diantara awan putih dan pantulan sinar matahari. Subhanallah Alhamdulillah..Allahu Akbar.


 Pesona Bandara Internasional Sukarno Hatta Cengkareng
Waktu menunjukkan pukul 20.00, ketika pesawat kami akan mendarat di Bandara Internasional Soetta ( Soekarno Hatta ). Kerlip lampu-lampu di bawah terlihat indah berpendaran menghias malam. Kepadatan kota jakarta terlihat jelas dari atas. Kedatangan kami disambut dengan hujan gerimis, dengan berlari-lari kecil kami menuju terminal kedatangan. Bandara udara ini diberi nama Presiden pertama RI ( Soekarno ) dan wakil presidennya Muhammad hatta, digabung menjadi Soekarno Hatta.
Letal bandara ini 20 km barat jakarta, di Kota Tangerang Banten, memiliki luas 18 km2. Terdapat dua terminal utama : Terminal 1 untuk semua penerbangan domestik kecuali Garuda Indonesia dan Merpati Airline, dan Terminal 2 melayani semua penerbangan internasional. Setiap terminal dibagi menjadi 3 concourse. Terminal 1A melayani penerbangan Lion Air dan Wings Air. Terminal 1B melayani Sriwijaya dan kartika air, dan Terminal 1 C melayani pernebangan Batavia air dan citylink. Sedang terminal 2D dan 2F digunakan untuk semua penerbangan internasional.
Langkah kecil kami menapaki koridor bandara, bu wan yuli yang baru pertama kali ke jakarta dan terbang tak henti-hentinya bertanya. Dengan tersenyum simpul seperti guide saya jelaskan beberapa hal, termasuk kebingungannya mencari travel bag.
Saya katakan : ” Tenang bu yuli, Travel Bag kita aman kita antri untuk mengambilnya.” Bu yuli pun manggut-manggut sambil menggam tangan saya erat.
Sambil menunggu Bus yang sudah di sewa oleh panitia jakarta Kak Rosa datang, kami sempatkan untuk mengabadikan momen kebersamaan ini. Peace...




 Kebersamaan di Penginapan Padepokan Silat TMII
Bus yang membawa kami dari bandara memasuki pelataran Padepokan Silat TMII ( Taman Mini Indonesia Indah ). Penginapan kami berseberangan dengan Masjid At-Tin. Karena sudah larut malam kami langsung menuju kamar masing-masing. Bergantian menuju ke lantai 1 dengan lift penginapan. Kami menuju kamar 139.
Kamar penginapan cukup bersih dan nyaman, dengan 2 tempat tidur susun dan 1 tempat tidur single. Kamar ini bisa menampung 5 orang per kamar. Saya, Bu kun, Bu Dini, Bu yuli, dan si kecil yumni memulai malam kami dengan beristrahat di kamar yang nyaman. Bismika Allahumma Ahya wa amuut......

 Mentafakuri Jalanan di Jakarta
Tim Panitia mengingatkan kami bahwa agenda hari Jum’at pagi adalah ’bertamu’ ke gedung DPR. Untuk menghindari macet kami sudah harus siap pada jam 6 pagi. Akhirnya pagi-pagi sekali para guru sudah tampil fresh dengan seragam batik biru yang manis. Karena bus terlambat datang kami jadi punya waktu untuk berfoto ria dan berkeliling mengunjungi masjid At Tin..
Di atas Bus menuju Gedung DPR Pak Kadir memberikan penjelasan beberapa tempat yang kami lewati, bus kami bergerak ’merayap’ karena terjebak kemacetan jakarta diantara gedung-gedung tinggi menjulang. Di seberang jalan kami perhatikan ada mbak-mbak penjual jamu gendong sedang berjalan kaki, langkahnya lebih cepat dari Bus kami he he....
Waktu luang diatas Bus saya manfaatkan untuk menulis beberapa ide yang belum sempat terfikirkan, beberapa pekerjaan yang belum selesai. Maklum dihari-hari biasa kami sudah sangat sibuk mengurus kelas dan pelajaran.
Pokoknya perjalanan ini bisa menjadi tafakur buat kami..... buat orang lain macet itu membosankan, tapi buat saya macet adalah kesempatan untuk menulis atau membaca. Tak ada waktu yang terbuang....

 Menjadi Tamu Spesial di Gedung DPR RI Jakarta
Alhamdulillah Bus yang membawa kami memasuki pelataran parkir gedung DPR, diluar pagar tampak beberapa tenda pengungsi sepertinya sedang ada aksi demo dari beberapa pemuda ormas or mahasiswa. Gedung DPR/ MPR ini terletak di kompleks parlemen tempat bertemunya anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan rakyat.
Komplek parlemen ini terdiri dari Gedung Nusantara yang berbentuk kubah, Nusantara I dan Lokawirasabha setinggi 100 meter 24 lantai, Nusantara II, Nusantara III, Nusantara IV dan Nusantara V. Ditengah halaman ada air mancur. Komplek ini berada di kelurahan Gelora, kecamatan Tanah abang, jakpus.


Rombongan kami disambut oleh Tim Humas DPR yang diwakili oleh sosok manis Mbak Dewi. Kami memasuki ruangan audotorium mini yang dilengkapi dengan layar proyektor. Kabah Humas DPR Bp Suyitno dengan tersenyum ramah berbagi pengalaman dan cerita seputar aktivitas di Gedung DPR. Beliau menyampaikan bahwa media masa terlalu banyak menyoroti berita negatif para anggota dewan padahal sebenarnya banyak juga anggota dewan yang baik dan memang benar-benar bekerja untuk rakyat indonesia.
Semua anggota dewan yang ada adalah pilihan rakyat secara langsung melalui PEMILU dengan partai yang mereka pilih. Sehingga kadang rakyat sendiri tidak selektif, memilih bukan karena kemampuannya namun karena sosok yang terkenal atau bahkan yang memberikan dana atau materi. Beliau pun berharap guru bisa memberikan edukasi politik, tentang pentingnya memilih berdasar baiknya perilaku dan keahliannya.
Menanggapi paparan dari pak suyitno, saya ikut memberikan pendapat bahwa keadaan dimasyarakat bukan semata-mata salah pilih tapi memang kondisi mental dan moral masyarakat sendiri masih lemah, sehingga mudah untuk dibeli. Salah satu penyebabnya karena tingkat kemiskinan yang masih tinggi, terutama di pelosok daerah seperti siak. Peran serta pemerintah adalah bagaimana memberikan pelatihan atau bea siswa untuk meningkatkan wawasan dari para guru didaerah, agar lebih berkembang dan memiliki sudut pandang yang luas secara karakter dan wawasan kebangsaannya. Sehingga guru bisa menjadi sosok panutan di masyarakat yang mampu memberikan teladan tidak hanya buat murid-murid disekolah tapi juga masyarakatnya.
Setelah audensi di ruang auditorium rombongan dibawa berkeliling di museum DPR, banyak foto-foto pahlawan dan beberapa benda bersejarah. Kemudian ke ruang rapat paripurna, ruang yang digunakan untuk pelantikan anggota dewan. Kami pun berfoto bersama untuk kenang-kenangan, semoga anak didik kami bisa duduk disini menjadi anggota dewan yang sholeh, jujur, amanah dan cerdas. Aaamiin.






 Bertemu Hewan Menakjubkan di Gelanggang Samudra Taman Impian Jaya Ancol
Sudah pernah melihat lumba-lumba tepuk tangan? Kemudian menari dan bersalaman? Kami terkagum-kagum dengan kelihaian para pelatih hewan di gelanggang samudra. Bayangkan hewan saja bisa dilatih dan diarahkan, apalagi manusia??? Uppps...jadi teringat jika kami merasa ‘mentok’ ketika membina siswa yang lemah kognitifnya. Sabarrr...mungkin itu yang belum kami miliki.
Selain lumba-lumba dengan kepandaiannya, kami jg melihat ada burung bisa menari, mengambil bola dsb. Hewan-hewan tersebut dilatih dengan kesabaran. So sebagai guru kita harusnya lebih sabarrrrrrr.....malu deh sama pelatih lumba-lumba he he...

 Belajar sebuah kesederhanaan dan kebersihan di SMP 56 Jakarta
Sekolah itu berdiri kokoh ditengah pemukiman masyarakat, didepan gerbang kita langsung disambut oleh bangunan dengan bulan tsabit diatasnya. Subhanallah ada sekolah negeri yang didepannya langsung masjid menyambut kedatangan siapa saja. SMP ini adalah SMP 56 Jakarta. Konon dari banyak cerita sudah cukup sukses membiasakan lingkungan bersih dan pengelolaan sampah sendiri menjadi kompos.
Dan memang benar, kebetulan saya ingin sekali ke kamar mandi. Kamar mandinya sederhana namun bersih padahal hari sedang libur tapi para cleaning service tetap menjalankan tugasnya. Di sudut-sudut tampak tempat sampah yang sudah di kelompokkan menjadi sampah plastik, daun dan pecah belah.

Kami juga memasuki Lab Komputernya, dengan monitor layar datar dan jaringan komputer cukup standar untuk pembelajaran siswa. Sekolah ini juga memiliki lab sains yang rapi dan bersih, di dinding dalamnya ada papan tulis yang selalu tertuliskan informasi pembelajaran lab sains.

Koridor gedung banyak tulisan-tulisan pembangun semangat, di ruang depan menyambut kedatangan tampak dua lemari kaca besar yang berisi piala-piala dan satu lemari berisi karya siswa. Dengan begitu siapa saja yang bertandang ke sekolah ini bisa mengetahui prestasi dan karya siswa secara langsung.


 Menyisir Sejarah Bangsa di MONAS
Ketika tinggal di jakarta, saya sudah beberapa kali ke MONAS. Namun sekedar singgah saja, sekarang saya datang benar-benar untuk mempelajari sejarah bangsa ini. MONAS didirikan pada tahun 1959, namun baru diresmikan pada 17 Agustus 1961 oleh Presiden Soekarno. MONAS dibangun dengan ukuran tinggi 132 m, berbentuk lingga yoni yang semuanya terbuat dari Marmer. Saya pun memasuki MONAS melalui terowongan bawah tanah. Di bawah MONAS inilah terletak Museum Nasional yang menampilkan sejarah perjuangan bangsa indonesia, pada sisi museum terdapat 12 diaroma (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah indonesia dari jaman kerajaan, nenek moyang hingga G30S PKI.
Kami pun antri untuk naik ke atas MONAS, disana kami bisa melihat kota jakarta dari atas. Di puncak MONAS terdapat cawan yang diatasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dengan diameter 6 meter dan berat 14, 5 ton. Lidah api tersebut dilapisi emas seberat 45 kg.
Subhanallah antrian untuk naik ke cawan MONAS sangat padat, terlihat mengiringi perjalanan kami tampak sepasang turis. Saya lihat turis tersebut tidak membawa guide dan jadi terdiam ditengah antrian, mungkin segan juga mau menyapa bingung bahasanya. Ketika di atas untuk melatih bahasa inggris saya kembali, saya pun menyapanya dengan pede. Alhamdulillah mereka paham bahasa saya he he. Mr Peter dan istrinya adalah kewarganegaraan swedia, suaminya bekerja di perusahaan swedia di bekasi. Kamipun berfoto bersama. Alhamdulillah citra seorang muslim dan warga indonesia adalah keramah tamahannya, semoga terkenang selalu....

 Persinggahan di rumah Allah ISTIQLAL
Masjid Istiqlal tidak jauh dari MONAS, masjid kebangsaan warga jakarta dan bangsa indonesia ini memang sangat strategis posisinya. Masjid IstiqlaI adalah masjid terbesar di asia tenggara, yang diprakarsai pembangunanya oleh presiden Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951 dan selesai pada 22 Februari 1978 diresmikan oleh Presiden Soeharto. Desain Masjid dipilih dalam sayembara pembuatan maket masjid istiqlal, dan sebagai juaranya Frederich Silaban akhirnya terpilih menjadi arsiteknya. Nama masjid ‘Istiqlal’ artinya ‘Merdeka’, pembangunan masjid ini membawa pesan kebangsaan yang ingin disampaikan oleh para pejuang kita, bahwa letak kekuatan kemerdekaan bangsa ini ada pada aktivitas beribadah masyarakatnya.
Masjid Istiqlal mampu menampung lebih dari dua ratus ribu jemaah, dan memiliki kubah masjid dengan diameter 45 meter.

 Membangkitkan semangat Wira Usaha di Pasar Tanah Abang
Pasar tanah abang terletak di Jakarta Pusat. Terdapat pasar tekstil terbesar di Asian Tenggara, pasar ini sudah ada sejak Tahun 1753. Pada tahun 2003 sebagian kecil wilayah pasar tanah abang terbakar disebabkan karena kondisi pasar yang terlalu ramai dan motif politik.
Pasar Tanah Abang terbagi menjadi 3 wilayah gedung yang menjadi pusat perdagangan, Tanah Abang Metro, Tanah Abang Lama, dan Tanah Abang AURI.. Tanah Abang lama terbagi atas beberapa blok antara lain blok A, B, F (C, D, E belum dibangun) yang berisikan kios-kios, sedangkan Tanah Abang AURI terbagi atas beberapa blok antara lain blok A, B, C, D, E, F, AA, BB, CC. seluruh blok di Tanah Abang AURI merupakan kumpulan ruko yang umumnya menjual tekstil, kecuali blok E yang merupakan kumpulan kios-kios yang menjual pakaian dalam bentuk eceran ataupun grosir. Setiap hari pasar ini selalu ramai dikunjungi, sebagian besar oleh para pedagang retail yang belanja untuk dijual lagi di jakarta atau dikirim keluar jawa. Salah satu peluang yang bisa di lirik bapak ibu guru untuk berwira usaha.

 Menjumpai beragam Aplikasi Tekhnology di PPIPTEK TMII
Tekhnologi adalah basis pengetahuan, di musium PPIPTEK ini kami melihat bagaimana penerapan tekhnology dalam beberapa bidang ilmu. Dalam Musik, adanya kolaborasi teknology dengan alat musik angklung menghasilkan piano angklung. Dalam sains, menghasilkan alat pemantau cuaca dsb. Dalam transportasi menghasilkan pesawat terbang, mobil dsb. Banyak sekali...ini bisa membuka cakrawala berfikir kita bahwa dengan sentuhan tekhnology ilmu-ilmu tersebut lebih berkembang dan menghasilkan manfaat yang lebih optimal untuk kehidupan sehari-hari.

 Menyemai Cinta di Museum Bayt Al Qur’an
Kunjungan terakhir kami dalam perjalanan ini adalah Museum Bayt Al Qur’an TMII, terletak di sebelah kanan pintu masuk TMII. Memudahkan kita untuk mengunjunginya. Bayt Alqur’an artinya Rumah Al Qur’an disini kita akan jumpai karya para ulama dan intelektual muslim nusantara yang bernilai historis. Warisan budaya itu berupa mushaf, manuskrip Al Qur’an, arsitektur, seni rupa islami. Semua karya itu terpajang rapi pada lemari kaca di ruangan museum, disana ada beragam seni mushaf dari dalam dan luar negeri, seperti mushaf istiqlal, mushaf wonosobo, mushaf sundawi, mushaf malaysia dll. Ada juga mushaf standar Departemen Agama RI, dan Al Qur’an Braille untuk tuna netra. pada ruangan peraga sebelah kanan terletak gambar-gambar kaligrafi Al Qur’an yang indah dan mempunyai nilai seni tinggi karya dari anak negeri ini. Disana juga ada miniatur beberapa masjid besar, seperti Istiqlal, Masjid Demak bahkan Taj Mahal dari india.
Namun sayang tampaknya museum ini kurang terawat, pengunjungnya pun sangat minim. Para pengunjung lebih memilih mendatangi tempat-tempat hiburan dan edukasi. Mungkin salah satu penyebabnya karena kurangnya marketing dan program-program penunjang yang menarik agar masyarakat lebih mencintai semua hal yang berhubungan dengan Al Qur’an. Wallahu ‘alam bi shawab





 Asrinya Rumah Makan Raja Jasa Jalan Ampera
Makan siang kami kali ini sangat spesial, kami akan makan di restoran Raja Jasa dengan menu-menu pilihan yang menggiurkan. Rumah makan ini sangat asri dan sejuk, dibawah mengalir kolam dengan ikan hias warna warni. Restoran ini sangat marketable, dan laku. Mungkin karena menyajikan hidangan lezat dan suasana alam ditengah kota. Sebuah perpaduan yang sangat menjual. Mungkinkah kantin islamic bisa menjelma menjadi tempat makan sekaligus tempat untuk menyegarkan diri dengan nuansa alam? Insya allah....

 Reuni kecil pengerat silahturahmi
Senangnya bertemu dengan teman lama, guru-guru yang sudah ‘pulang kampung’ ke jakarta, seperti Bu Kulsum, Bu Susan, Bu Yatimah dan Bu Rini. Mereka menyempatkan diri untuk mengunjungi kami di penginapan. Subhanallah ikatan silahturahmi menjadi oase di tengah panasnya jakarta, apalagi jika tidak karena ‘cinta’ yang tertaut diantara kita. Perjalanan ke jakarta ini menjadi tambah sarat akan makna.






 Refleksi diri dari Perjalanan Siak- Jakarta
Alhamdulillah perjalanan ini walau singkat sangat bermanfaat buat saya. Semua berawal karena NIAT. Tergantung bagaimana niat kita memulai perjalanan ini. Karena dari awal saya menganggapnya sebagai AMANAH maka saya berusaha untuk berTANGGUNG JAWAB dengan apa yang akan saya dapatkan nantinya. Mungkin banyak rumor bahwa perjalanan ini adalah jalan-jalan semata, mungkin anggapan ini ada karena melihat dari kaca mata yang sempit. Kita bisa belajar dari mana saja, dan dari siapa saja. Sebuah perjalanan akan merefresh diri kita, sejenak bisa out of the box. Keluar dari zona keseharian kemudian mentelaah dan bertafakur selama perjalanan.
Saya sering membaca tulisan inspirasi mengajar dari beberapa guru di luar negeri. Begitu liburan mereka selalu melakukan perjalanan ke daerah dan negara lain untuk menambah wawasan dan pengalaman. Kita??? Karena keterbatasan dana kadang keinginan melakukan perjalanan harus kita alihkan menjadi hal yang lain. Untuk itu saya sangat bersyukur dan salut pada manajemen sekolah serta yayasan yang telah memfasilitasi.
Sungguh, saya melihat ketulusan para pejuang pendidikan kita disini untuk menyelenggarakan program ini. Yayasan yang sudah mensupport, Pak kadir walau sakit tapi tetap semangat bahkan beliau bersikeras menanamkan kedisiplinan pada kami. Pak Dan mengingatkan betul bahwa kami harus mampu belajar dengan dengan ilmu-ilmu yang tersebar di sepanjang perjalanan kami. Nizam yang mengawal kita sekeluarga. Pak Rasyid dan Bu Kun yang terus mendampingi. Rekan-rekan yang saling bahu membahu dan membangun kekompakan. Selama ini guru TK dan SD terpisah kegiatan dan gedung, namun dengan kegiatan ini subhanallah tambah rasa sayang diantara kami.
Guru memang harus berWAWASAN tidak KUPER atau TULALIT dengan Tekhnologi dan perkembangan pembangunan. Jakarta sudah membuka mata kita bahwa kita baru BELAJAR sedikit, kita harus belajar LEBIH BANYAK lagi dan menimba wawasan seluas-luasnya serta mengaplikasikan pada pembelajaran yang kreatif dan berkualitas. Aamiin

 Pengembangan diri dalam Aplikasi Pengajaran
Aplikasi saya dalam belajar dari perjalanan diri, saya menerapkan beberapa hal pada anak-anak :
1. Cerita wawasan umum
Sebelum mengajar saya beri oleh-oleh siswa dengan menceritakan beberapa tempat di jakarta. Terutama ketika briefing morning di kelas, anak-anak pun antusias dan mendapat pengalaman yang saya rasakan.
2. Wawasan Tekhnology
Pengalaman mengamati aplikasi tekhnology dalam beberapa bidang ilmu kami sampaikan ke siswa bahwa tekhnology tidak hanya komputer namun mencakup aspek yang lebih luas lagi.
3. Karya Tekhnology
Mungkin nanti bisa digagas link pelajaran dengan bidang studi sains ata yang lain bagaimana kita bisa membuat sesuatu alat dengan memasukkan konsep teknology modern ( ini bisa diterapkan ke bangku SMP )
4. Internalisasi Nilai Kebaikan
Dari perjalanan ini saya dapat beberapa hal yang bisa saya terapkan dalam diri saya :
1. Disiplin Waktu ( dimanapun dan kapanpun )
2. Membiasakan hidup BERSIH
3. Kebersamaan dan empati
4. Mensyukuri apapun yang Allah berikan
5. Optimis dan positif thinking
6. Mengajar dengan sungguh-sungguh dan sabar

 Rekomendasi dan saran untuk Manajemen Sekolah SD Sains Tahfizh
Untuk Manajemen di sekolah usul dan saran saya adalah :
1. Membudayakan lingkungan dan hidup BERSIH melakukan pembinaan yang intensif ke seluruh unsur pendukung di sekolah.
Contoh program : pengelolaan sampah kompos
Dan gerakan membuang sampah, disamping adalah gambar mesin pembuang sampah botol yang ada di MONAS
2. Membangun budaya cinta lingkungan, alam tumbuhan, dan hewan dengan adanya apotik hidup, ladang siswa, dan kolam ikan dsb
3. Menegakkan kedisplinan sekolah, dari kedatangan guru, siswa dan karyawan
4. Membangun kecintaan beribadah dengan sholat berjamaah bersama di masjid untuk semua guru dan karyawan.
5. Membangun kekompakan guru dan karyawan dengan kegiatan kebersamaan.
6. Membangun jiwa interpreneur pada guru dan siswa, aplikasi dari kemandirian dan pengolahan hasil belajar dan sumber daya alam.

 Rekomendasi dan saran untuk Yayasan Islamic Center
Sangat penting buat kita untuk memahami makna sebuah yayasan dalam satu institusi pendidikan. Yayasan menaungi dan mengayomi agar program yang ada dalam lembaga pendidikan berjalan dengan lancar. Untuk itu kordinasi dan komunikasi harus secara intensif di bina agar adanya keterpaduan tujuan pendidikan. Dalam hal ini rekomendasi saya dan saran untuk para pengurus di yayasan adalah :
1. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk menambah wawasan guru dalam hal pendidikan
2. Memberikan atau mengadakan program peningkatan keahlian untuk guru dengan menyertakan guru pada workshop atau bea siswa lanjut studi.
3. Membangun kebersamaan dalam ibadah dan aktivitas keseharian
4. Mendukung program-program kedisplinan untuk guru, siswa dan ikut mengaplikasikan pada aktivitas kerja karyawan di yayasan sehingga tercapai keterpaduan pendidikan.
5. Menciptakan budaya bersih, disiplin, amanah, dan ramah dalam pelayanan publik di sektor lembaga pendidikan dan aktivitas harian yayasan.
6. Optimis dan positif think membangun persaudaraan dengan seluruh lini yayasan, guru, karyawan dan memberikan pembinaan agar keteraturan kerja berjalan dengan maksimal.

 Closing
Demikian resume perjalanan ini kami sampaikan. Tak ada yang sempurna pada satu kegiatan, kekurangan selalu ada. Namun harapan kami, semoga tidak menjadikan kekurangan tersebut sebagai acuan bahwa program ini tidak berhasil.
Melihat dengan luas adalah cara yang bijak agar kita termasuk orang-orang yang selalu bisa memetik pelajaran dalam tiap detik waktu yang Allah berikan untuk kita.
Syukran katsiir atas kesempatan ini, semoga Allah meridloi langkah kita untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak negeri siak. Aamiin.
Siak, 2 Februari 2012
Anisa