Sabtu, 22 Juni 2019

Catatan Ibu Part - 2 : Benarkah Allah Memanggilmu?

18 Juni 2019

Aku terus menangis...mata bengkak dan kepala berputar
Tubuhku lemas..

Aku berharap yg ku dengar diujung telepon shubuh  ini hanya mimpi..atau candaan...
Ibu sdh packing dan sdh merencanakan kembalinya ke siak...tiketpun sdh dbeli...tiap hr ibu menelpon..

Jadi....aku tak percaya...masih tak percaya kalau tiba2  ibu bener2 pergi, dan aku tak akan bs menhubunginya lg..walau dg teknologi tercanggih apapun...


.
.
.

Bgm bisa ibuu?
Takdir Allah nisa...begitu nasehat yg dberikan.untkku....tetap sj aku merasa ibu ada dan aku sedang menjemputnya...

Tunggu nisa ibuu.....kt akan melakukan banyak hal d siak...manik manik ibu sdh menanti, rajutan ibu, benang2, dan kwaan2 ibu..teman2 ngaji..cucu ibu..daaan sekolah alam..karya terbaru kwn2 d siak siap menunggu keahlian ibu....

Ahhh...aku masih tak percaya..jika rencanaku rencana ibu akan terhenti disini...saat ini djam.ini....tp ini tiket sdh dtanganku...ibu..

Ya allah..ya allah ampuni hambaMu...aku ridlo.aku ikhlas..tapi ibuku sangat berarti untukku. Daan msh banyak hal ingin kulalui brsamanya...

Kinii...ibuu...kau sudah dibaringkan dsana..drmh masa depanku juga. Ibu memang mendahuluiku...yg maha memilikimu lebih dulu menjemputmu...

Aku bisa apa ibu?
Aku sdh menangis..tapi ibu tak kunjung menelponku..

Oh memang..dunia kt sdh berbeda...begitukah ibuku? Aku masih ingin memelukmu, bersimpuh memohon maaf pdmu...diriku yg tak merawatmu dg baik. Diriku yang msh.mjd.anak penakut unt membuktikan cintaku padamu...hingga aku terus mengalah...

Ibukuuuuu....bgm kisahku ini smpai padamu..



Aku akan terus mendoakanmu
Memohonkan pd Allah agar dterangkan kuburmu
Agar allah berikan kebahagiaan dn curahan rahmatNya untukmu

Ibuku...
...
Tpi..aku masih tak percaya
Kalau kau sudah benar2 pergi..meninggalkanku..

Aku rindu ibu...sunggguh
Aku mencintaimu ibu sungguh

Wl semua tak mampu kujelaskan
Dn bgm kubuktikan...

Lebih banyak khilafku..dosaku
Lebih banyak kekuranganku dlm brbakti pdmu

Ibu...
Waktu benar2 tak kembali....unt mengembalikanmu padaku




Sudut kereta, berjuang berjumpa denganmu 17.00 / june 18


19 juni 2019




Menatap pilu pusara yang masih basah...ibu.benarkah ada ibu dbawah sana? Aku tergugu pilu..ibuku yang kurindukan..yang ingin ku jumpai hari ini...

Ya allah ya rahman...

Ibuu..nisa datang ibu..menepati janji menjemput ibu...ibu dengarkan..tilawah Qur'anku..
Ya allah sampaikan..perdengarkan tilawah ini sampai ke kubur ibuku..jadikan sbg syafaat ibuku...

Ibu....
Aku tak boleh berandai andai kan....tapi ...kenapa aku tidak lbih cepat datamg untukmu, padahal ku tahu engkau sangat mengharapkannya...menungguku...

Waktu2 yg tak ku manfaatkan dg baik...ya allah

Ibuku...
Bagaimana keadaanmu? Apakah rasa sakit itu sdh hilang? Apakah ibu kesepian? Apakah ibu juga ingin menemuiku tapi tak bisa...

..Allah....

Aku datang ibuu..

Siang ini aku langsung menuju kuningan...menyusuri.jalanan yg hrsnya ku lalui dg suka cita, bukan deraian air mata...

Jalanan kuningan, 14.00


20 juni

Pagi ini aku menyusuri jalanan ke pasar dg bulik mar, kami terus bercerita ttg kebaikan ttg kisah kita...

Hatiku mulai bs mengikhlasksn dn melapangkan, krn jejak2 kisah akhir ibu...terekam dg baik disini..dn.dikuningan...bhwa ibu dilimpahi kasih sayang dan ibu makin rajin ibadah..khusnul khatimah mjd tanda2 kepergianmu..




21 juni

Ibu....
Aku terus menatap kamar kenangan ini, membayangkanmu tertidur spt biasa... tapi ranjang ini kini kosong...

Semua sesak kembali menyeruak...



Cirebon Pukul 06.01


2 Juli 2019

2 pekan kepergianmu...ibu...aku tetap tak bisa memalingkan ingatanku sedetikpun darimu. Tidurku, berjalanku, terduduk dan dalam sajadahku...wajah ibu sll menatapku sendu,

Sungguh ibuuu....aku sangat merindukanmu dan ingin mendapat kesempatan kembali untuk merawatmu...

Ibuu...ini fotomu ketika dulu aku pulang..saat itu bapak masih ada, lihatlah ibu yang sangat penyayang sll penuh perhatian dengannku, ibu yang sehat dan kuat...

Aku ingat ibu, bangunmu disepertiga malam mendoakan kami semua...sibuk di dapur untuk menjamu bapak dan anak2mu...padahal aku sdh dewasa dan menikah. Bisa saja ibu menyuruhku...tapi tidak..ibu mengerjakan sendiri semua masakan untuk memanjakankku...

Ya allah...tak ada yang menandingi kasih sayangmu...

Pastinya kau sedih saat itu tidak bisa menghubungiku, saat telepon tidak terangkat..saat ibu ingin sekali pulang ke siak dan aku terus saja menundanya....akuu merasa tak bisa memaafkan diriku sendiri. Untuk semua kelalaian dan ke alpaanku ibu....sungguh ibu bukan maksudku mengabaikanmu.
Akupun  tersiksa dan merasa tak berdaya saat itu, untuk bersuarapun aku tak mampu...hanya hatiku terus merintih dn memohon pd Allah untuk mengantarkanmu padaku....

Ibu aku ingin bersimpuh dipangkuanmu dan memohon maaf.....ingiiin sekali ibuuu. Aku berusaha membayangkanmu sdh ada di bawah sana...tapi aku tak mampu, aku merasa ibu masih ada menungguku entah dimana.....


Ibu...inikah teh neni, yang menemani di akhir hayatmu. Ibu ada dipelukannya...ibu kirimkan orang2 yang baik dan penyayang di akhir kehidupanmu. Yang bersedia mendengar keluh kesahmu, yang menghiburmu, yang merawatmu dengan sabar walau hanya 10 hari...teh neni sekeluarga dan mas udin mendapatkan waktu2 berharga bisa membersamaimu....

Terimakasih ya allah....kau berikan secercah bahagia dalam hidup ibuku...
Dan kebahagiaan ibuku yang akan kembali k siak bersamaku...walau akhirnya tiket pesawat itu tak mampu membawamu benar2 kembali...

Aku tetap tergugu....menerima takdir yang sungguh aku merasa tak mampu menghadapinya....
.................



Aku merindukanmuuuu....bapak ibu....dua orang terbaik dalam hidupku yang tak akan pernah aku jumpai lagi...sungguh aku rinduu....

Ibuku, kamar ibu....yang aku buatkan khusus untuk ibu...aku akan jadikan kamar terapi pasien, untuk mengalirkan pahala untukmu....

Doa, tilawah, sedekah, munajatku untuk bapak, ibu, mbah putri, mb ririn....

sekarang...
ada ruang kosong didialam hatiku...perih dan aku tak tahu sampai kapan aku begini...

Bapak...ibu...aku merindukanmu..

Siak, 3 juli 2019, 08.21