Jumat, 22 Oktober 2021

'Ibu' di Perantuan Berpulang

 Sosok lembutnya tak akan pernah ku lupa. Wajah teduh, cantik dan bersahaja. Beberapa tahun lalu, Ibu Nur hadir dalam hidup kami. Menjadi salah satu dari sekian orang tua di siak tanah rantau. 

Saat itu, ibu yang sakit stroke separo menjalani terapi bekam dan ruqyah di klinik yang kami kelola. Beliau, Bapak dan putra putrinya sangat friendly, hangat dan penuh kasih sayang. Seringnya berinteraksi membuat kami makin dekat. Seperti menemukan orangtua di rantau...

Ibu selalu menyambut hangat kedatangan kami di Kampung Afd 9 A Berumbung Baru dayun. Sungguh, kehangatan dan kasih sayangnya, membuat kami merasa sangat di cintai. Putri kami memanggilnya mbah putri. Ibu dan Bapak akan selalu menyiapkan makanan, bahkan menyembelih ayam peliharaannya demi menyenangkan kami kalau kami datang. Buat icha ...beliau adalah mbah nya yang di dayun....

Tapi beberapa bulan terakhir, karena kesibukan kami tidak bersua. Dalam hati ingin ke dayun, tapi tertunda terus. Hingga hari ini mendapat kabar di dini hari, Ibu berpulang ke Rahmatullah.

Innalillahi wa innailaihi roji'uun


كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.”

(QS. Ali Imran: 185).


Malaikatnya Sudah Datang...


Perjalanan pulang dari makam, yang terletak diantara kebun sawit. Bersama mbak titik dan mas wawan putra putri ibu. Beliau bercerita...

Dua hari ibu di rawat di klinik, karena agak sesak nafas. Mendapat bantuan oksigen, saturasi ibu mulai meningkat.

Malam harinya, ibu berkata: "Nak, itu para malaikatnya sudah datang..."

Namun, mbak titik menghibur ibu dan merasa ibu berhalusinasi.

Tapi sorenya karena merasa sudah membaik, ibu keukeh minta pulang. Walau dokter belum mengijinkan. Tiba-tiba kondisi ibu membaik, beliaupun menghabiskan minum dan makannya. Bapak dan putra putri ibupun merasa senang, ibu sudah mau makan. 

Mintakan Maaf Ibu sama Masyarakat di 9A ya...

Sampai di rumah, sekitar jam 17.00. Ibu bersikap seperti biasa, sebagaimana sehari-hari di rumah. Namun, kembali ibu menitipkan pesan dalam obrolan santai dengan putra putrinya. Untuk dimintakan maaf pada masyarakat 9A dan meminta anak-anak dan cucu tidak menangisi 'kepergiannya' suatu saat nanti... Mbak titik yang mendengar, menanggapi bahwa justru ibu insya allah semoga diberi umur panjang..

Malaikat benar datang

Tiba-tiba kondisi ibu drop, dan bada magrib dilarikan ke klinik. Sampai disana dirujuk ke Rumah sakit, namun di perjalanan Ibu menghembuskan nafas terakhir dalam pangkuan mbak titik dn mb reni di mobil... Sebelumnya, ibu masih menggenggam tangan mb titik erat, ketika dibacakan Surat Al Baqarah...sampai akhirnya genggaman melemah. Perjalanan kami dari makam, bersama putra putri sholeh sholehah ibu, mbak titik dan mas wawan membuat kami kembali kepada kenangan bersama Ibu. Kebaikannya, kesabarannya dalam 7 tahun sakitnya, meninggal di hari jum'at. Subhanallah..semoga Ibu khusnul khotimah.... Ibu...mbah uti..terimakasih telah menyayangi kami, dan memberi kehangatan kasih sayang dalam ukhuwah yang indah...



٢٧ Yaa ayyatuhan nafsul muthmainnah.
 “Wahai jiwa yang tenang!"

ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ - ٢٨
Irji'ii ilaa rabbiki raadhiyatam mardhiyyah.
 “Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya."

فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ - ٢٩
Fadkhulii fii 'ibaadii.
 “Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,"

وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ ࣖࣖ - ٣٠
Wad khulii jannatii.
 “Dan masuklah ke dalam surga-Ku."***



 



Tarbiyah Allah Dzikrul Maut

Halida, 22-10-2022