Kamis, 18 Juni 2020

Surat untuk Ibuku

18 Juni 2019 - 18 Juni 2020




Ibuuu....
Apa kabar ?? sendu menyeruak di relung hatiku...kesedihan yang tak bisa digambarkan...
Ibu...

Satu tahun kepergianmu, pergi tanpa bisa ku panggil dan ku jumpai...
Menyusul bapak, mbak ririn, simbah dan keluarga kita yang lain. Dirikupun akan menyusul...

ahh...hatikuu, tak bisa beralih tanpa memikirkanmu. Kerinduan yang teramat sangat...
ku ambil mushafku, dalam sajadah sunyi ku tergugu...ku teringat seorang sahabat berkata..

"Kalau kau sedih...jadikan kesedihanmu bermanfaat dan bernilai ibadah..."

oh ibu...tentu aku tidak akan meratapi kepergianmu, sajadah ditengah kesunyian menjadi jalanku berdialog dengan rabbku..memohon ampun atas semua kelalaian dan kekhilafanku yang masih belum tuntas merawat dan berbakti padamu....

apakah sedekah...apakah tilawahku..apakah doa-doaku...amal2ku yang tak seberapa ini telah menembus pintu langit menjadi aliran pahala untukmu ibu...??? walau ku tak dapat jawabnya...ku yakin semua tidak ada yang sia-sia....

namun ibu...
aku sungguh rindu....
ingin memeluk dan menggenggam tanganmu
bersamamu
merawatmu...seperti dulu...

**************************

Doa untuk ibu😭

Sri Mardiyati Binti Juremi

Allahummaghfirlahaa warhamhaa wa 'aafihaa wa'fu 'anhaa, wa akrim nuzuulahaa wawassi' mad kholahaa ,waghsilhaa bil maai wats salji wal barodi, wa naqqihaa, minadz dzunubi wal khothooyaa kamaa naqqoits tsaubal abyadhu minad danas. Wabdilha daarool khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa, wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min adzabil qobrii au min 'adzaa binnaar

"Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah dia. Berikan kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air yang jernih lagi sejuk. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih dari rumahnya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya (di dunia). Masukkanlah dia ke dalam surga, lindungilah dari azab kubur dan azab neraka.” (HR. Muslim)

💦💦💦💦💦
Ibuku...
Kami mencintaimu karena Allah

Terimakasihku unt semua kasih sayang,  didikan dan pengorbananmu..

Mohon maaf ibuku.. Kasihku beruntai dg doa,  tanpa bisa ku genggam lagi jemarimu..

Doa, amal,  sedekah atasmu smg mjd jalan baktiku ..walau tak cukup rasanya itu semua untuk membalas jasamu..


Doa untuk bapak

Mutholib bin danuri

Allahummaghfirlahu warhamhu wa 'aafihii wa'fu 'anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi'mad kholahu ,waghsilhu bil maa'i wats salju walbaradi, wa naqqihii, minadz dzunubi wal khathaya kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danasi. Wa abdilhu daaroo khoiron min daarihi wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min adzabil qobri wa min 'adzaa binnaar.

Artinya:
“Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah dia. Berikan kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air yang jernih lagi sejuk. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih dari rumahnya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya (di dunia). Masukkanlah dia ke dalam surga, lindungilah dari azab kubur dan azab neraka.” (HR. Muslim)

💦💦
Bapakku...
Allah memanggilmu begitu cepat,  tanpa kami di sampingmu..

Mencintaimu krn Allah,  walau kalimat itu tak pernah sampai padamu
Tapi sll bergema dihatiku..

Ibu telah di sana bersamamu..

Mohon maaf bapakku..

Smg amal,  doa dan tilawah al quranku dan cucu2 yang sangat kau cintai menjadikan syafaat bagimu...

Ahh gurat rindu bergeteran mengguncang jiwaku..

Tapi.. Imanku.. Mengajakku mentafakuri diri dalam sajadah sunyi..
Insya allah semua akan berpulang sepertimu..

Kami bangga menjadi putra putrimu..

Walau rinduku tak dapat tempat berlabuh kini...




Siak Merindu Bapak Ibuku, 18 Juni 2020