Selasa, 03 Februari 2009

Hadiah itu bernama CINTA

Menjalin hubungan yang baik, adalah dasar dari pergaulan. Menjadi guru, tidak hanya harus berlaku dengan baik pada siswa, kepala sekolah, yayasan, rekan, staff, dan bagian yang penting pula adalah orang tua murid.

Suatu saat ada seorang ibu yang bilang : “ Wah guru-guru SD sombong, tidak pernah menyapa, cuek walau lewat depan kita”. Duh, sedih sekali ya kalau kita yang menjadi bagian dari komentar itu. Disadari atau tidak, terkadang banyak urusan yang kita simpan dikepala ini dari mulai urusan murid, tadi si ini bertengkar dengan si itu, belum buat soal formatif, kepala sekolah sudah mengingatkan lesson plan mingguan belom disetor. So What !

Disitu masalah bermulai, ketika kita berjalan melalui orang tua yang tengah mengantar / menanti anaknya. Fikiran kita sibuk, sehingga kita tidak menyadari keberadaan mereka. Padahal betapa sapa lembut serta santun kita akan menjadi pengikat cinta antara guru dan orang tua. Jangan pernah beranggapan berinteraksi dengan orangtua hanya tugas walas. Tidak…kita semua harus memupuknya dengan cinta kita sendiri.

Kalau sudah membahas masalah interaksi orangtua dengan guru, saya salut dengan teman saya bu ijah. Subhanallah. Cara beliau berinteraksi dengan mereka, sungguh tulus dan ikhlas. Beliau dengan ramah menyapa semua orangtua yang dikenal / tidak. Sesibuk apapun bu ijah, ketika ketemu orang tua beliau akan berhenti sebentar dan bercakap. Orangtua murid yang dulu pernah berinteraksi dengan bu ijah dikelas 1, tetap terjalin hubungan yang baik walau bu ijah berpindah kelas. Sikap bu ijah, membuat banyak orang tua yang sayang sama beliau. Tak jarang, bu ijah memberi les tambahan pada anak yang kurang bisa menangkap pelajaran, tanpa dia mau dibayar.

Buah yang manis, dari sikap hangat dan bersaudara bu ijah dapatkan adalah kasih sayang dari orang tua murid. Tak jarang ada orang tua murid datang bertemu orang tua bu ijah dirumah, memberikan sejumlah uang atau hadiah kecil. Bahkan ada murid yang sudah pindah kelain kota, masih sering mengirimkan kabar dan hadiah khusus untuk bu ijah dan teman-teman guru yang lain.

Apa yang membuat orang tua murid senang pada bu ijah ? apa karena bu ijah cantik ? tidak bu ijah biasa-biasa saja. Beliau hanya guru yang rendah hati, selalu hangat dan penuh kasih sayang dengan murid. Beliau menganggap orang tua murid adalah partner, orang tua yang harus dipahami dan diberikan informasi tentang anak-anaknya.

Hadiah-hadiah yang diterima bu ijah / guru-guru yang lain,…. Sebenarnya adalah ekspresi cinta dan perhatian dari orangtua murid. Jadi, andaikan para guru juga mempunyai cinta yang lebih banyak untuk mereka. Pasti akan berbeda menyikapinya, ketika dengan paniknya orangtua komplain masalah anak, ketika sebagai orangtua mereka marah apabila ada hak murid yang tidak ditunaikan. Atau ketika begitu banyaknya kekhilafan guru, sekolah, staff dan yayasan dalam mengakomodir mereka.

Mereka tetaplah orang tua, seperti orang tua kita. Berharap yang terbaik buat anaknya. Seperti orang tua pada umumnya, kadang mereka juga salah. Hanyalah dengan CINTA kita akan mengembalikan tali kasih, dan menguatkan diri menuju pendidikan yang profesional dan penuh cinta kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar